SayyidAlwi atau Ammul Faqih (paman dari al-Faqih) yang wafat di Tarim pada 613 H ini memiliki seorang putra bernama Sayyid Abdul Malik. Itu artinya, al-Faqih al-Muqaddam adalah sepupu dari Sayyid Abdul Malik bin Alwi bin Muhammad Shahib Mirbath, kakek kelima Sunan Ampel Surabaya; kakek keenam Sunan Bonang dan Sunan Drajat atau Sayyid Qasim
๏ปฟKisah ini disampaikan oleh Al-Habib Sholeh Alaydrus seusai membaca tahlil kemudian diceritakan lagi oleh Al-Habib Quraisy Baharun Pimpinan Ponpes As-Shidqu Kuningan kepada jamaahnya. Dikisahkan, Sayyid Alawi Al-Maliki , seorang ulama besar Makkah ayah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki memiliki sebuah rumah peristirahatan yang besar dan indah di kawasan Mina di pinggiran Kota Makkah. Kebetulan rumah itu berdampingan dengan sebuah suatu ketika beliau sekeluarga hendak pergi mengunjungi rumah tersebut. Setibanya di sana, keluarga beliau, istri dan anak-anaknya segera masuk ke dalam rumah, namun Sayyid Alawi tidak masuk. Beliau lebih tertarik dengan pemandangan yang ganjil ketika ia melihat para murid sekolah di samping rumahnya semua belajar di luar ruangan. Kursi dan papan tulisnya pun berada di luar ruangan. Maka beliau pun mendatangi mereka dan bertanya ada hal apa gerangan sampai para murid harus belajar di luar ruangan. Maka para guru dan murid menjawab bahwa gedung sekolah mereka sudah habis masa kontraknya dan mereka harus keluar hari itu juga dan tak tau tahu harus kemana. Seketika Sayyid Alawi bergegas kembali ke keluarganya yang sedang bersiap-siap untuk beristirahat di rumah mereka. Beliau berkata kepada anak istrinya, "Mari kita pulang, rumah ini bukan rumah kita lagi. Saya mewaqafkannya untuk madrasah sebelah yang lebih membutuhkan". Dan mereka pun pulang. Berlalulah beberapa waktu sampai akhirnya sepeninggal Sayyid Alawi, putra beliau Sayyid Abbas bertanya kepada abangnya Sayyid Muhammad Al-Maliki, "Kenapa ayah kita mewaqafkan rumah yang demikian indah dan luas kepada madarasah sedangkan saya sendiri anaknya belum punya rumah?Demikian terus menerus setiap bertemu Sayyid Abbas selalu menanyakan hal itu tanpa sekalipun dijawab oleh Sayyid Muhammad. Hingga suatu malam Beliau Sayyid Abbas bermimpi berjumpa Ayah Beliau Sayyid Alawi yang didapatinya sedang berada dalam kenikmatan alam kubur. Ayahnya berada di tempat yang indah dan jamuan makan yang luar biasa megahnya. Maka sang ayah berkata kepada Sayyid Abbasูุฐุง ู
ู ุจุฑูุฉ ุงูุจูุช ุงูู ูู ู
ูู ูุง ุนุจุงุณArtinyaIni semua berkah rumah yang aku wakafkan di Mina Ya Abbas. Maka ketika bangun, beliau sangat gembira dan paginya bergegas menuju rumah sang kakak Sayyid Muhammad Al-Maliki untuk menyampaikan mimpi tersebut. Ssampainya di sana sambil mendendangkan syair-syair maulid sebagai mana kebiasaan beliau ketika gembira beliau memasuki halaman kediaman sang kakak. Tiba-tiba dari jendela tingkat atas Abuya Sayyid Muhammad menyambut kedatangan adiknya sambil senyum berkataูุฐุง ู
ู ุจุฑูุฉ ุงูุจูุช ุงูู ูู ู
ูู ูุง ุนุจุงุณIni semua berkah rumah yang aku wakafkan di Mina Ya Abbas. Subhanallah, demikian kisah ulama yang mendermakan hartanya di jalan Allah. Hikmah yang bisa kita petik adalah kebenaran janji Allah atas ganjaran orang-orang yang mengeluarkan hartanya di jalan Sayyid Alawi Al-Maliki?Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani adalah salah seorang ulama besar Makkah pada abad lalu. Dia telah mengajar berbagai ilmu Islam di Masjidil Haram selama hampir 40 tahun. Ratusan murid dari seluruh dunia berguru kepadanya di Masjidil Haram. Beliau dilahirkan di Makkah pada tahun 1328 Hijriyah. Hafal Al-Qur'an ketika berusia 10 tahun dan menjadi imam salat tarwih di Masjidilharam. Sayyid Alawi Al-Maliki selalu mengenakan jubah, serban imamah dan burdah atau rida yang biasa digunakan dan dikenakan Asyraf Makkah. Raja Faisal tidak akan membuat apa-apa keputusan berkaitan Makkah melainkan setelah meminta nasihat Sayyid Alawi. Beliau wafat pada tanggal 25 Shafar 1391 Hijriyah atau tahun 1971. Pemkaman Beliau merupakan yang terbesar di Makkah sejak seratus tahun. Dalam tempo 3 hari sejak pemakaman Beliau, Stasiun Radio Saudi hanya menyiarkan bacaan Al-Qur'an, sesuatu yang tidak pernah dilakukan melainkan hanya untuk Beliau. Semoga Allah Ta'ala merahmatinya.rhs
- แบแซแัะฐัะบแะผ แ แะพฯัะบะปฮธะฟะพ ะฒะตแแแคึัั
- ะะธ ะทีฅั
- แฆีทฮธะบะป ีกั
ฮนฯฮธ
- ฮัะบัะฒแ ัะพแะฐั ะตฯะพะท ััะธะถะตะณะป
- ีะธะดะตะฒฯะผััีก ัะบีฅฮณแขแะฐะฝแพีฐ
- ีั
ัึ
ะณะปัฯะต แฏแผแพะฟฮตแธึ
ฯ
- ฮแะตีผะฐ ีฉะตัะตีฉแ
- ะะฐฯ ึ
ะฝีงฮบแะฒัแ
SayyidAlawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani merupakan salah seorang ulama Makkah terunggul pada abad yang lalu. Dia telah mengajar pelbagai ilmu Islam turath di Masjidil Haram selama hampir 40 tahun. Ratusan murid dari berbagai pelosok dunia telah mengambil faedah darinya melalui kuliah rutin yang dia ajarkan di Masjidil Haram.
NWDI Online. Com - Abuya As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani lahir di kota Makkah tahun 1365 H / 1945 M. Pendidikan pertamanya adalah Madrasah Al-Falah Makkah, dimana ayah beliau As-Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani sebagai guru agama di sekolah tersebut yang juga merangkap sebagai pengajar di Halaqoh Masjidil Haram Makkah yang tempatnya sangat masyhur dekat As-Sayyid Alawi Al-Maliki wafat, putera beliau Abuya As-Sayyid Muhammad Al-Maliki Al-Hasani tampil sebagai penerus. Disamping mengajar di Masjidil Haram, beliau juga diangkat sebagai dosen di Universitas King Abdul Aziz Jeddah dan Univesitas Ummul Qura Makkah mata kuliah Ilmu Hadits dan lama beliau menjalankan tugasnya sebagai dosen di dua universitas tersebut, sampai beliau memutuskan mengundurkan diri dan memilih mengajar di Masjidil Haram sambil membuka Majlis Taโlim di kediaman beliau kawasan Utaibiyyah Makkah. Tak berapa lama, tempat kediaman beliau pindah ke kawasan Rushoifah As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani lebih suka dipanggil oleh semua santrinya dengan sebutan 'Abuya' daripada dengan sebutan yang lain. Penggilan Abuya ini bertujuan agar hubungan antara guru dan murid tidak sekedar hubungan dhohir tapi juga hubungan batin, seperti hubungan orang tua dengan anaknya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab ุงูู
ููุฌ ุงูุณูู Karangan Alhabib Zen bin Ibrohim bin Smithุขุจูุงุคููู ุซููุงูุซูุฉู ุฃูุจููููู ุงูููุฐูู ููููุฏููู, ููุงูููุฐูู ุฒููููุฌููู ุงุจูููุชููู, ููุงูููุฐูู ุนููููู
ููู ูููููู ุฃูููุถูููููู
ู"Bapakmu ada tiga. Pertama Bapak yang dengannya kamu lahir ke dunia. Kedua Bapak yang telah menikahkan anaknya dengan kamu. Ketiga Bapak yang telah mendidik dan memberimu ilmu, dan dia yang paling utama diantara yang lain."Nasab AbuyaNasab Abuya bersambung hingga kepada Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dari jalur Sayyidina Hasan bin Ali Karamallahu wajhah. Oleh karena itu, dalam penyebutan nama beliau disematkan nisbat al-Hasani. Mereka adalah anak cucu Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam, wajib untuk kita muliakan, sebagaimana disebutkan dalam kitab Maulid Ad-Daiba'iy,ุฃููููู ุจูููุชู ุงููู
ูุตูุทูููู ุงูุทููููุฑูููู
ู ุฃูู
ูุงูู ุงููุฃูุฑูุถู ููุงูุฐููููุฑู"Mereka para Ahlul Bait Nabi adalah manusia suci. Dan ingatlah bahwa mereka adalah para penjaga bumi."Madzhab AbuyaAbuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani bermadzhab Imam Malik. Meski demikian, Abuya tidak menyuruh para santrinya untuk mengikutinya Mazhab Imam Malik, kecuali hanya beberapa orang saja, bahkan Abuya sengaja memanggil beberapa Ulama' yang bermadzab Imam Syafi'i untuk mengajari Fikih Madzhab Imam Syafi' AbuyaAbuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani sangat tidak suka dengan orang yang fanatik terhadap salah satu aliran atau kelompok. Sebagaimana Abuya juga tidak suka dengan kekerasan dan orang yang keras. Sebagaimana dawuh beliau,ุฃูููุฑููู ุงูุชููุนูุตููุจู ููุงููู
ูุชูุนูุตููุจููููู, ููุงูุชููุดูุฏููุฏู ููุงููู
ูุชูุดูุฏููุฏููููMetode Tarbiyah AbuyaMetode Tarbiyah Abuya As-Sayyid Muhammad bin Assayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani di dalam mendidik santri-santrinya tercermin dalam beberapa Kalam Hikmah beliau, antara lainAbuya Lebih Mengutamakan Akhlak daripada ุฃูุนููููู
ู ุงูุฃูุฎููุงููู ูู ุงููู
ูุฑูููุคูุฉู ููุจููู ุงููุนูููู
ู ูู ุงููููุชูุงุจู"Aku mendahulukan mengajarkan akhlak dan Muru'ah, sebelum mengajarkan ilmu dan kitab."Abuya Lebih Mengutamakan Khidmah daripada ุงููุฎูุฏูููู
ู ุงูุญูุณููู ุนูููุฏูู ู
ููู ุงูุทููุงููุจู ุงููู
ูุฌูุชูููุฏู"Santri pengkhidmah lebih baik bagiku daripada santri yang giat belajar."Karya AbuyaAbuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani termasuk Ulama' produktif yang banyak menghasilkan karya berupa kitab-kitab pedoman Ahlussunnah Waljamaah. Karya-karya Abuya lebih dari 100 kitab, baik yang sudah dicetak ataupun yang masih berupa 'Makhtuthat' manuskrip. Diantara karya Abuya yang sangat masyhur adalah kitab yang berjudul,ู
ูููุงููููู
ู ููุฌูุจู ุฃููู ุชูุตูุญููุญู"Faham-Faham Yang Harus Diluruskan"Amanah AbuyaPada bulan Syawal 1423 H. atau bertepatan dengan Desember 2002 M., Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani berkunjung ke Malaysia. Dalam kunjungan tersebut, Abuya memberikan amanah kepada murid paling senior, yaitu KH. Muhammad Ihyaโ Ulumiddin agar membuat wadah bagi para ini merupakan usulan pendapat dari Abuya As-Sayyid Ahmad putera beliau. Alhamdulillah, pada hari Rabu tanggal 2 Muharrom 1424 H atau bertepatan dengan 5 Maret 2003 M sebanyak 25 murid beliau berkumpul di kediaman KH. Muhyiddin Nor Pondok Pesantren Darussalam Tambak Madu santri Abuya yang hadir sepakat untuk mewujudkan amanah beliau dalam berdakwah secara berjamaah. Wadah tersebut kemudian dengan diberi nama Haiโah Ash-Shofwah. Dan pada acara tahunan Musyawarah Nasional Mukernas ke VIII Tahun 2014, diputuskan agar nama organisasi ini ditambah menjadi Hai'ah Ash-Shofwah al-Malikiyah. Hal ini untuk menghindari kerancuan dengan sebuah organisasi yang bernama Yayasan Ash Shofwah yang berpusat di ini kantor pusat Hai'ah Hai'ah Ash-Shofwah al-Malikiyah berada di Jln. Gayungsari Surabaya, sebelah timur Masjid Al-Akbar Surabaya. Organisasi para Alumni Abuya Al Maliki ini sudah memiliki 21 kantor cabang Niqobah di seluruh Indonesia dengan jumlah anggota yang sudah terdata kurang lebih 900 para habaib dan AbuyaDiantara sekian banyak karomah Abuya As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alawi Al-Maliki Al-Hasani yang tidak bisa dipungkiri siapapun, adalah doa dan permohonan Abuya kepada Allah,ุฃูุชูู
ููููู ู
ููู ุงูููู ุงููู ููููุจูุถู ุฑูููุญููู ุจููููู ุทููุงููุจููู ูู ููุชูุจููู ูู ุงูููุง ุตูุงุฆูู
ู"Saya memohon kepada Allah agar ruhku dicabut ketika saya berada di tengah santri-santri dan kitab-kitabku, dan saya dalam keadaan berpuasa."Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani wafat hari jumat tanggal 15 Romadhon 1425 H. atau 30 Oktober 2004 M. Beliau wafat di kamar beliau yang penuh dengan kitab-kitab dan ditunggui oleh para santri kita sebagai santri dan pecinta Abuya Al-Maliki selalu mendapat barokah dan Madad Abuya Al-Maliki. Alfatihah....ุงูููู
ุตู ุนูู ุณูุฏูุง ู
ุญู
ุฏ ูุนูู ุขูู ูุตุญุจู ูุณูู
GNZBKzW. 339 431 450 201 157 370 407 432 354
putra sayyid muhammad al maliki